Break, a word that has many definition, according to Google's "define: break".
Untuk kesekian kalinya, tidak ada lagi postingan baru di blog ini setelah satu bulan berlalu. Kalau boleh memberikan alasan, saya ingin memberikan judul post kali ini sebagai alasan. Baik makhluk hidup maupun benda mati, semuanya membutuhkan break, dalam arti: istirahat. Manusia butuh rehat bagi jiwa dan raganya, hewan juga butuh istirahat, mesin juga butuh saat-saat untuk mendinginkan isinya yang panas. Oleh karena itu, Anda bisa menganggap bahwa kealpaan saya selama sebulan ini adalah break. Istirahat, yeah.
Walaupun begitu, seperti yang sudah saya tuliskan di atas bahwa kata break memiliki banyak arti, saya juga bisa mengatakan kata yang sama tapi dengan maksud yang sangat berbeda. Saya bisa bilang begini: "It breaks." Break dalam arti apa? Rusak, yes. Apa yang rusak? Masa blognya rusak? Agak impossible, kan? Apalagi jika kerusakannya berlangsung selama sebulan. Kemungkinan untuk itu terjadi sangat, sangat kecil. Jadi, apa yang rusak? Otak saya, tepatnya ide saya, dan niat saya. Rusak dalam artian begini, ada banyak ide acak yang masuk ke dalam otak saya, tapi hampir semua ide itu rusak. Tidak bisa diolah, tidak layak untuk dikembangkan. Dan parahnya, ide-ide seperti itu didukung oleh niat saya yang sama rusaknya. Niatnya ada, tapi cuma bertahan selama beberapa menit. Apa itu kalau namanya bukan rusak? You named it: males.
Tapi, break juga bisa berarti kesempatan. Sebuah kesempatan yang dimiliki oleh seseorang bisa digambarkan dengan kata break. Contohnya: "Hey, it's my big break!" Jadi, Anda juga boleh menganggap bahwa ketiadaan post di dalam blog ini selama sebulan ini adalah sebuah kesempatan besar bagi saya untuk... untuk... untuk menghasilkan sebuah post baru yang berkualitas. Yap, itu... terdengar bagus.
Selanjutnya, Anda pasti sangat tahu dengan arti kata break lain yang ingin saya tuliskan. Frase ini sangat lazim dipakai oleh para pasangan yang kelangsungan hubungannya sedang berada di bawah titik nol. Yea, break up. Maksudnya, putus dalam sebuah hubungan. Nah, ini juga bisa saya gunakan sebagai alasan. Hubungan yang ada diantara saya dengan blog ini mulai memburuk sehingga saya memutuskan untuk melakukan break up selama sebulan supaya masing-masing dapat melakukan instropeksi diri. Nah, alasan yang bagus bukan? Terdengar seperti alasan yang dibuat-buat? Oh, memang.
Next, Google said `A rush or dash in a particular direction`. Skip. There is no dash in a month, right?
Break lainnya adalah memaksa, menurut saya. Break-in, break-out. Memaksa masuk, memaksa keluar. Nah, paksaan macam apa yang ingin saya jadikan alasan? Saya ingin memilih break-out sebagai alasan tidak adanya post selama sebulan terakhir di blog ini. Ini karena saya dipaksa untuk 'keluar', untuk tidak melakukan posting di sini lagi dalam jangka waktu yang tidak ditentukan. Dan pada hari ini, dengan adanya post ini, itu artinya, saya telah melakukan sebuah break-in, betul? Betulkan saja, oke. Setelah melalui paksaan untuk tidak melakukan post, saya berjuang keras dan memaksa untuk kembali melakukan post. Masalahnya, setelah a hard break-in, apakah saya tidak akan menemui break-out yang lebih kejam lagi? Well, kemungkinan itu cukup besar.
Begitulah. Setelah semua penjabaran dari beberapa arti kata break yang menurut saya cocok untuk dijadikan alasan, saya harus menjumpai break-out yang sudah menunggu saya dengan sangat tak sabar.
So, see you...
...I don't know when, but I promise that I will see you again.
0 comments:
Post a Comment