Menu beberapa hari yang lalu :
Makan siang :
- Nasi putih
- Labu
- Tempe
- Asap rokok yang luar biasa pekatnya
*Can you do that in other place? I'm eating right now!
Makan malam :
- Nasi putih, habis dalam beberapa kali gigit
- Cumi, cuma 1 sendok
- Telor, hanya beberapa iris
- Martabak, berukuran 8x8 cm
- Sate ati
- Otak-otak tengiri, yang luar biasa kecilnya
*What's with that portion? I didn't feel like I have been eating.
Write again?
Okay, I know that it's fast since my last post 3 days ago. It's not like I have my mood to write something or there is something I want to write =p Honestly, I'm trying to trigger my spirit to write again, to fill this blog again, to make my imagination going wild again..
Hari ini saya merasa seperti kembali menjadi seseorang yang baru saja belajar menulis. Penyebabnya adalah sejak jemari-jemari saya mengenal keyboard komputer, saya mulai melupakan menulis. Mungkin sudah lima tahun berlalu sejak saya kurang tertarik menulis karya saya di lembaran-lembaran kertas menggunakan pensil atau pena. Saya lebih tertarik untuk menarikan jari-jari saya di atas keyboard.
Actually, what I do today is something very simple. Ini hanyalah sebuah cara yang paling mendasar untuk mulai menulis atau menyusun berita tepatnya. Of course, what I talk here is 5W + 1H. Sesuatu yang hampir saya lupakan. Saya masih ingat, ketika pertama kali diberi tugas untuk menulis dengan menggunakan kerangka 5W + 1H, jujur saya kesulitan. Terbiasa menuliskan sesuatu yang fiksi tanpa aturan apapun, ketika diberikan aturan untuk menulis, hal ini membuat kata-kata saya mati. Untungnya, itu hanyalah salah satu bab yang hanya dibahas maksimal 2 pertemuan.
Ketika hari ini saya bertemu mereka lagi, saya merasa kesulitan. Memikirkan isi dari 5W + 1H mungkin cukup mudah. Merangkainya menjadi kalimat yang indah dan enak didengar atau dibaca, di situlah kesulitan saya. Mungkinkah akan jadi lebih mudah kalau saya terbiasa menulis setiap hari? Menulis dengan pena tentunya, bukan keyboard.
Satu hal lagi yang sedikit saya sulit lakukan adalah menulis berita. Okay, I never imagined or dreamed to be a newscaster or journalist. Saya lebih tertarik pada berbagai macam fiksi atau bacaan yang penuh fantasi, yang membuat imajinasi saya mampu melayang jauh. Dan saya tidak bisa menemukan hal itu dalam menulis berita.
Dengan semua alasan itu, jadi kenapa saya ikut-ikutan acara pelatihan jurnalis yang jelas-jelas kurang menarik minat saya? Saya berharap dengan pelatihan ini, minat menulis saya yang sekarang seperti sedang tersaput kabut tebal, bisa cerah kembali. Selain itu, mungkin saya merasa ini merupakan sebuah tantangan?
Anyway, I still don't know how to write without any point of view..
Hari ini saya merasa seperti kembali menjadi seseorang yang baru saja belajar menulis. Penyebabnya adalah sejak jemari-jemari saya mengenal keyboard komputer, saya mulai melupakan menulis. Mungkin sudah lima tahun berlalu sejak saya kurang tertarik menulis karya saya di lembaran-lembaran kertas menggunakan pensil atau pena. Saya lebih tertarik untuk menarikan jari-jari saya di atas keyboard.
Actually, what I do today is something very simple. Ini hanyalah sebuah cara yang paling mendasar untuk mulai menulis atau menyusun berita tepatnya. Of course, what I talk here is 5W + 1H. Sesuatu yang hampir saya lupakan. Saya masih ingat, ketika pertama kali diberi tugas untuk menulis dengan menggunakan kerangka 5W + 1H, jujur saya kesulitan. Terbiasa menuliskan sesuatu yang fiksi tanpa aturan apapun, ketika diberikan aturan untuk menulis, hal ini membuat kata-kata saya mati. Untungnya, itu hanyalah salah satu bab yang hanya dibahas maksimal 2 pertemuan.
Ketika hari ini saya bertemu mereka lagi, saya merasa kesulitan. Memikirkan isi dari 5W + 1H mungkin cukup mudah. Merangkainya menjadi kalimat yang indah dan enak didengar atau dibaca, di situlah kesulitan saya. Mungkinkah akan jadi lebih mudah kalau saya terbiasa menulis setiap hari? Menulis dengan pena tentunya, bukan keyboard.
Satu hal lagi yang sedikit saya sulit lakukan adalah menulis berita. Okay, I never imagined or dreamed to be a newscaster or journalist. Saya lebih tertarik pada berbagai macam fiksi atau bacaan yang penuh fantasi, yang membuat imajinasi saya mampu melayang jauh. Dan saya tidak bisa menemukan hal itu dalam menulis berita.
Dengan semua alasan itu, jadi kenapa saya ikut-ikutan acara pelatihan jurnalis yang jelas-jelas kurang menarik minat saya? Saya berharap dengan pelatihan ini, minat menulis saya yang sekarang seperti sedang tersaput kabut tebal, bisa cerah kembali. Selain itu, mungkin saya merasa ini merupakan sebuah tantangan?
Anyway, I still don't know how to write without any point of view..
Games : Buang Waktu atau Melepas Stres?
A game is a structured activity, usually undertaken for enjoyment and sometimes used as an educational tool. (sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Game)
Ketika menulis, tulisan ini, terus terang, otak saya sepertinya sedang tidak pada tempatnya atau lagi hang atau entahlah. Saya menemukan beberapa hal tentang game dari sumber yang sama, wikipedia. Jangan protes kalau saya menggunakan wikipedia sebagai sumber. Ini satu-satunya website yang saya tahu akan langsung memberikan definisi dari sebuah kata games. Bisa Anda baca sendiri di sumber yang saya berikan, apa itu game sebenarnya?
Buat saya, game adalah salah satu sarana untuk melepaskan stres. Dan game memang terkenal untuk hal yang satu ini. Walaupun ada game yang cukup bikin stres karena membutuhkan konsentrasi dan daya pikir yang lumayan. Tapi, game yang seperti ini cukup membantu otak kita untuk berolahraga dengan sukarela, dibandingkan harus memikirkan berbagai macam pekerjaan yang lain, game tentunya lebih menyenangkan, kan? Of course. That's way game is invented, I think.
Tetapi, sebagai seseorang yang bisa dibilang cukup kecanduan pada berbagai macam game, saya merasakan sesuatu yang berubah dari tujuan game tersebut. Okay, to the point, I refer to facebook game. Saya termasuk orang yang suka mencoba game-game baru di facebook. Dan semakin saya mencoba berbagai jenis game, semakin saya tidak mengerti. Untuk beberapa game, it's feel like a wasting time. Benar-benar buang waktu. Satu, dua jam, tiba-tiba sudah berlalu tanpa merasa bahwa saya telah melakukan sesuatu. Untuk beberapa game lain, saya juga merasakan seperti dikejar-kejar waktu. Ingin cepat-cepat login facebook, hanya untuk main. What the...?
Dan game-game ini juga tidak memberikan perkembangan apa-apa untuk saya. Yang ada malah waktu habis dalam sekejap sementara saya masih punya banyak hal untuk dilakukan. Saya juga tidak habis pikir. Beberapa gameplay-nya benar-benar amat sangat simple dan benar-benar tidak dibutuhkan uang nyata untuk memainkannya. Apa yang didapat developer-nya setelah usaha untuk membuat, me-maintenance, dan melayani permintaan-permintaan pemain? Lalu, apa pula yang sebenarnya didapat oleh pemain-pemainnya? Dan yang saya tidak mengerti, mengapa saya tidak bisa berhenti memainkannya walaupun rasa bosan itu sudah menumpuk dan menginginkan sesuatu yang fresh?
Entah kenapa game-game seperti ini membuat saya merenung. Ujung-ujungnya saya cukup merasakan beban yang membuat saya sedikit merasa stres. Waktu habis, kerjaan numpuk, bosan. What a game. Mungkin saya hanya butuh usaha dan tekad yang lebih kuat untuk melepaskan diri dari jeratan game-game yang tak berguna. Huff..
Ketika menulis, tulisan ini, terus terang, otak saya sepertinya sedang tidak pada tempatnya atau lagi hang atau entahlah. Saya menemukan beberapa hal tentang game dari sumber yang sama, wikipedia. Jangan protes kalau saya menggunakan wikipedia sebagai sumber. Ini satu-satunya website yang saya tahu akan langsung memberikan definisi dari sebuah kata games. Bisa Anda baca sendiri di sumber yang saya berikan, apa itu game sebenarnya?
Buat saya, game adalah salah satu sarana untuk melepaskan stres. Dan game memang terkenal untuk hal yang satu ini. Walaupun ada game yang cukup bikin stres karena membutuhkan konsentrasi dan daya pikir yang lumayan. Tapi, game yang seperti ini cukup membantu otak kita untuk berolahraga dengan sukarela, dibandingkan harus memikirkan berbagai macam pekerjaan yang lain, game tentunya lebih menyenangkan, kan? Of course. That's way game is invented, I think.
Tetapi, sebagai seseorang yang bisa dibilang cukup kecanduan pada berbagai macam game, saya merasakan sesuatu yang berubah dari tujuan game tersebut. Okay, to the point, I refer to facebook game. Saya termasuk orang yang suka mencoba game-game baru di facebook. Dan semakin saya mencoba berbagai jenis game, semakin saya tidak mengerti. Untuk beberapa game, it's feel like a wasting time. Benar-benar buang waktu. Satu, dua jam, tiba-tiba sudah berlalu tanpa merasa bahwa saya telah melakukan sesuatu. Untuk beberapa game lain, saya juga merasakan seperti dikejar-kejar waktu. Ingin cepat-cepat login facebook, hanya untuk main. What the...?
Dan game-game ini juga tidak memberikan perkembangan apa-apa untuk saya. Yang ada malah waktu habis dalam sekejap sementara saya masih punya banyak hal untuk dilakukan. Saya juga tidak habis pikir. Beberapa gameplay-nya benar-benar amat sangat simple dan benar-benar tidak dibutuhkan uang nyata untuk memainkannya. Apa yang didapat developer-nya setelah usaha untuk membuat, me-maintenance, dan melayani permintaan-permintaan pemain? Lalu, apa pula yang sebenarnya didapat oleh pemain-pemainnya? Dan yang saya tidak mengerti, mengapa saya tidak bisa berhenti memainkannya walaupun rasa bosan itu sudah menumpuk dan menginginkan sesuatu yang fresh?
Entah kenapa game-game seperti ini membuat saya merenung. Ujung-ujungnya saya cukup merasakan beban yang membuat saya sedikit merasa stres. Waktu habis, kerjaan numpuk, bosan. What a game. Mungkin saya hanya butuh usaha dan tekad yang lebih kuat untuk melepaskan diri dari jeratan game-game yang tak berguna. Huff..
Subscribe to:
Posts (Atom)