Perahu Kertas

on Monday, October 12, 2009
Yo~

Mungkin ada beberapa pembaca yang sudah pernah merasa membaca dua buah kata yang saya jadikan judul post kali ini. Yap, itu adalah judul sebuah novel yang ditulis oleh Dewi Lestari alias Dee, yang baru saja saya temukan dan segera saya selesaikan beberapa hari kemarin.

Hal ini bermula dari iseng-iseng. Saat itu saya hanya ingin mencari-cari link e-book untuk disertakan dalam proyek saya. Ketika menelusuri judul-judul e-book yang ada, saya melihat sebuah novel berjudul "Perahu Kertas" yang ditulis oleh Dee. Berhubung saya tertarik pada Dee karena novelnya yang berjudul "Supernova : Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh" memiliki tata bahasa dan cara penceritaan yang unik, yang jarang saya temukan pada novelis Indonesia.

Iseng-iseng saya download e-book tersebut. Ternyata, hanya dengan membaca kalimat demi kalimat pada halaman pertama, saya langsung jatuh cinta. Saya tidak bisa melepaskan diri dari depan layar komputer hanya untuk membaca novel itu.

Novel ini dimulai dari perkenalan terhadap kedua tokoh utama. Keenan adalah seorang pemuda tampan, pandai, yang sudah tinggal selama enam tahun di Amsterdam demi memuaskan keinginannya untuk menjadi seorang pelukis. Hanya saja, sang ayah menolak mentah-mentah keinginan Keenan untuk melukis. Dia memaksa Keenan untuk kuliah jurusan ekonomi di Indonesia.

Di sisi lain, adalah seorang Kugy, pemudi yang juga akan memulai kuliahnya di universitas yang sama dengan Keenan. Berbeda jauh dengan remaja-remaja perempuan pada umumnya, Kugy tidak pernah memperhatikan penampilannya walaupun wajahnya cantik. Selain itu, dia dijuluki "Mother Alien" oleh teman-temannya karena kesenangannya akan mengkhayalkan berbagai macam hal. Kugy ini mempunyai cita-cita yang tidak biasa, yaitu juru dongeng.

Cerita pun bergulir diantara mereka berdua. Dari pertemuan mereka, persahabatan mereka, kemelut yang mereka dan teman-temannya alami. Sampai akhirnya tiba pada ending yang tak terduga.

Banyak yang mengatakan bahwa novel ini "nggak Dee banget". Tentu saja, tidak ada istilah-istilah aneh yang membuat kita harus berpikir keras, seperti saat membaca novel Supernova. Perahu Kertas adalah novel yang beridekan cerita cukup sederhana dengan cara penceritaan yang indah dan luar biasa. Cara Dee menyusun alur cerita dan menuliskannya dengan gaya bahasa yang menyenangkan, membuat novel ini mampu menjerat saya untuk terus membacanya.

Juga, membuat saya gemas setengah mati ketika e-book yang sudah saya download ternyata hanya menyajikan 10 bab dari 12 bab. Akhirnya, saya berjuang untuk mencari e-book full version-nya, yang untungnya saya temukan dengan sedikit usaha keras.

Pada akhirnya, novel ini membuat saya merasa bahwa hidup akan terus berjalan, apapun yang terjadi pada kita. Novel ini pun membuat saya sadar, impian yang bagaimanapun uniknya, bisa terwujud dengan kemauan keras. Hal ini membuat saya yang memang "sedikit" malas, mulai sedikit terpacu semangatnya untuk kembali mengejar impian masa kecil.


(credit : Perahu Kertas - Dewi Lestari)

1 comments:

Anonymous said...

"mimpi adalah kunci utk kita menaklukan dunia"

"You may say I'm a dreamer, but I'm not the only one; I hope someday you will join us, and the world will live as one."